Jumat, 10 September 2010

kebodohanku :*



Kata pengantar :
Cerpen ini, aku buat bukan murni 100% cerita aichan..
aku buat cerpen ini soalnya ada tugas bikin karya tulis ak nulis ini dalam waktu 6 jam..
Judulnya juga aku buat sendiri lho itu desainnya.. lucu ya xixi
pake nama aichan karna aku suka banget nama itu..
even though mereka uda gada lagi tp gatau kenapa, buat aku aichan itu nama terindah yang pernah aku denger :)
and, aku post cerpen aichan ini karna hari ini tepat setahun aichan..
ga peduli ak cuma ngerayain ini sendirian..
thanks for the memories, this is my way to appriciate you :)


“Kring…Kring…Kring” alarm Mimi berbunyi menandakan pukul 06.00. Udara kota Malang yang dingin turut serta membangunkan Mimi dari mimpi indahnya. Dengan langkah gontai dia bangun dari tempat tidur dan segera mandi. Saat dia bercermin, tampak kantong matanya menghitam, makhlum saja semalam dia tidur jam 12 malam karena asyik chatting dengan gebetannya, Nata teman satu kelasnya yang digosip-gosipkan dekat dengannya, dan kenyataannya memang begitu. Hahaha..
Tanpa sarapan karena takut terlambat, akhirnya Mimi berangkat ke sekolah. Tak lupa dia berpamitan dengan mama papanya. ”Daa mama, da papa muachh”..

Sesampainya Mimi di sekolah, “Eh, pinjem PR fisika dong Cha.. uda selesai semua kan?? Yayaya pliss ??” paksa Mimi..
Akhirnya dengan terpaksa, Chaca memberikan bukunya karena tak tega melihat sahabatnya memohon.. “Lha tadi malem ngapain aja seh Mi, kok PR fisika segampang itu ga dikerjain?” tanyanya sambil menunggu Mimi menyalin pekerjaannya..
“Tau ga cha? semalem aku tuh keasyikan chatting sama Nataaaa! Jadiii yaaa gitu deh.. Hehehe” jawab Mimi tersipu malu..
“Yahh, pantes chat ku semalem ga dibales”
“Iya sorry yaa chaaa, kamu ngerti toh  “
Bel sekolah akhirnya berdering, Mimi kembali ke tempat duduknya, tapi sosok Nata belum juga muncul di kelas..
“Nata mana ya Cha ?”
“Nah, kamu kan gebetannya ? kok tanya aku sih”
Tak lama kemudian sosok yang ditunggu datang.. Senyum Mimi mengembang karena sang pujaan hati telah datang.. Namun seperti biasa, Mimi dan Nata canggung jika berbicara secara langsung. Mereka tidak bisa mengobrol seasyik saat chatting atau sms..

Jam menunjukan pukul 13.00, itu tandanya para siswa diperkenankan pulang.
Namun, tak seperti biasanya, siang itu Mimi tak langsung pulang karena dia janji dengan Nata untuk pergi menemaninya ke toko buku yang sering dikunjungi Mimi untuk mencari sebuat buku yang ditulis seorang athlete basket, makhlum saja Nata seorang pemain basket yang handal.
“ Kamu jadi nemenin aku ke toko buku?” ajak Nata,
“ Iyaa jadi, tapi cepet ya ntar keburu sore “ jawab Mimi santai

Nata menggonceng Mimi dengan sepeda motornya.. Melihat mereka berdua, teman-temannya meneriaki mereka “Cieee”
Sesampai di toko buku tersebut Mimi segera menanyakan kepada pegawai tentang buku yang dicari Nata “Mas, bukunya Denny Sumargo ada ga?”
“Wah, uda habis mbak” jawab pegawai tersebut..
Saat mereka beranjak pergi dari toko, tiba-tiba Nata mengajak Mimi untuk makan di sebuah café di depan toko buku tersebut. Mimi pun meng-iyakan karena ia juga merasa lapar..
Mereka memesan menu yang sama yaitu pancake dan coklat milkshake.
Pembicaraan mereka berdua sangat “garing” sangat berbeda saat mereka chatting ..
Akhirnya setelah makanan mereka habis, Mimi mengajak Nata untuk pulang agar suasana tidak semakin garing.. Namun saat perjalanan pulang Nata berkata “Besok di aula aku sama anak-anak mau ngeband, kamu sama yang lain dateng ya biar engga sepi” pinta Nata..
“Okeh..” sahut Mimi

Sesampainya di rumah, Mimi merasa tidak enak badan.. Tubuhnya panas..
Akhirnya dia beristirahat, berharap besok dia kembali normal dan bisa masuk sekolah..

Pagi pun datang, sinar matahari menembus jendela kamar Mimi..
Ia pun bangun dan mengaktifkan handphonenya. Dengan lemas ia membuka 8 sms yang belum terbaca. Dua diantaranya dari Nata..

Sms yang pertama “ bisa kirim’in tugas ekonomi yg kemarin ? aku tunggu di MSN ya jam 7”
Dan yang kedua “Kok ga dibales? kamu udah tidur ? ya udah nite “

Mimi mencoba berdiri dari kasur, namun kepalanya terasa pusing.. Akhirnya mamanya melarangnya untuk sekolah.. Mimi hanya bisa berbaring seharian di kasur..
Siang hari, saat ia ingin makan siang tiba-tiba pembantunya memanggil “Non, ada tamu yang nyari non..”
“Siapa mbok ?”
“ Ndak tau non, ada 3 cowo.. yang mbok kenal cuma satu.. yang kemaren nganter non Mimi pulang”
“ Nata ? suruh masuk aja mbok di ruang TV”
“ Iya non “
Mimi akhirnya cuci muka dan berganti baju, ia tak mau terlihat lemas di depan teman-temannya terutama di depan Nata..
“ Haiii “ sapa Mimi senang
“ Heh mi, tadi kok engga masuk sih.. Padahal Nata uda berharap banget pengen kamu lihat dia ngeband “ sindir Yudi membuat Nata malu..
“ Sakit nih, demam tadi pagi.. tapi sekarang uda enakan kok “
“ Uda ke dokter ? “ Tanya Nata
“ Ga mauu.. ntar obatnya banyak “ jawab Mimi manja “ kok tumben kalian jenguk ? “
“ itu tuh, si Nata ngajak kita.. katanya kalo sendiri malu “ ceplos Dinar..
Setelah hampir satu jam bercanda gurau, Nata, Yudi dan Dinar pamit pulang ..
“Besok masuk ya..” kata Nata dengan wajah memerah..

Keesokannya Mimi kembali bersekolah, karena hari ini adalah hari Jumat maka para siswa pulang lebih awal. Selain itu, hari ini adalah hari terakhir para siswa bersekolah sebelum mereka liburan akhir semester..
Sepulang sekolah Mimi menunggu papanya yang belum menjemput di depan pos satpam sekolahnya..
Tiba-tiba ada suara khas yang berteriak memanggil namanya.. Suara itu adalah suara adik kelas yang menjadi mak combalangnya dengan Nata yaitu Neyna..
“Miiiiiiiiiiii, sini.. naik dong ke atas. Cepett !”
“Ngapain ke ruang osis ?? “
“ Sini deh cepetann”
Mimi akhirnya berjalan menuju ke tangga.. Ternyata di tangga itu terdapat Nata dan temannya.. Dengan sedikit malu Mimi melewatinya..
“ apa sih Ney ? “
“ Itu Nata mau ngomong sama kamu..”
Mimi pun menghampiri Nata, dengan gugup bertanya “ Ada apa Ta ? “
Nata menggandeng tangan Mimi dan mengajaknya ketempat yang agak jauh..
Dan disitu Mimi mulai merasa, sepertinya ada sesuatu hal yang penting, sesuatu hal yang berhubungan dengan hati yang ingin disampaikan Nata padanya..
Dengan gugup Nata memberanikan dirinya untuk menyatakan perasaan yang ia pendam selama ini. Sempat terjadi keheningan beberapa saat, namun akhirnya kata-kata itu terucap dari bibir Nata.
“Mi, sebenernya aku suka sama kamu” Nata menarik nafas dan menghembuskannya lagi.
“Would you be mine ?” Detak jantungnya semakin kencang. Tanpa ia sadari, ia telah mengungkapkan perasaannya kepada Mimi..
Raut wajahnya tampak bingung, apakah jawaban yang diberikan Mimi, namun Nata mencoba pasrah..
Kata-kata Nata tersebut membuat Mimi syok. Sangking syoknya, dia sampai tak bisa berkata-kata.. Setelah beberapa menit berlalu akhirnya Mimi menjawab..
“Hmmmm,, gimana ya ?”
“ Iya deh”
Nata tersenyum bahagia mendengar jawaban Mimi..
Matanya hanya terfokus kepada Mimi, kebahagiaannya terpancar dari sorot matanya.

Tak lama kemudian, Mimi pamit pulang kepada pacar barunya ..
Hari itu Mimi sangat bahagia.. Jumat itu adalah Jumat terindahnya..
Sesampainya di rumah, alunan musik Ran – Thanks God It’s Friday menemaninya setiap waktu. Tak lupa mereka membuat nama khusus untuk mereka berdua yaitu Nata sebagai Ai yang dalam bahasa jepang artinya cinta, dan Mimi sebagai Chan yang dalam bahasa jepang adalah panggilan sayang. Dan mulai detik itu terciptalah “AiChan”

Libur pun tiba.. Mimi memilih Bali sebagai tempat berliburnya.. sedangkan Nata berlibur di rumah neneknya. Setiap hari mereka saling sms untuk menanyakan kabar satu sama lain. Saat hari terakhir di Bali, Mimi menyempatkan diri untuk pergi ke sebuah galeri aksesoris di daerah Kuta. Disitu dia melihat ada sepasang gelang unik. Yang satu bergambar matahari dan yang satu lagi bergambar bintang. Tanpa pikir panjang Mimi langsung membeli sepasang gelang tersebut. Dan Mimi mengirim sebuah pesan singkat kepada Nata

“Besok lusa kita jadi pergi kan Ai ke acaranya Bram ? kamu jemput aku ya.. sekalian mau ngasih surprise buat kamu”
“Jadi Chan, aku tunggu ya surprisenya.. emang apa ?”
“Jangan sekarang yaa.. tunggu lusa aja sayangggg :p ”

Sesampainya Mimi dari liburannya, sorenya ia langsung bersiap-siap untuk datang ke acara yang di adakan oleh temannya. Namun sebelum berangkat ia menyerahkan hadiah yang ia beli di Galeri tersebut kepada Nata..
“Katanya mau ngasih surprise Chan ?”
“Oh iya, bentar ya..”
Tanpa menunggu lama, Mimi langsung memberikan sepasang gelang kepada Nata yang masih di dalam plastik..
“Ini kemarin pas hari terakhir aku di Bali aku mampir ke Galeri aksesoris. Trus ada gelang yang gambarnya matahari sama bintang. Aku yang matahari, jadi yang bintang buat kamu. Bagus engga ?”
“Bagus kok, kamu tau dari mana aku suka bintang ?”
“Nebak aja.. hehe”
“Makasih ya Chan” jawab Nata gembira. Ia pun memakai gelang itu di pergelangan tangan kirinya. Mimi tampak senang melihat Nata memakai gelang pemberiannya.

Hari libur telah berakhir, setelah dua minggu para siswa puas berlibur akhirnya mereka harus kembali bersekolah.
Namun di sekolah para siswa kelas 12 ribut tentang persiapan mereka untuk study tour ke Jakarta. Ada yang ribut memilih tempat duduk di bis, ada juga yang ribut memilih teman satu kamar, sampai ada yang ribut mempersiapkan barang-barang apa saja yang akan mereka bawa.
“Mi,, kamu jadi kan satu kamar sama aku ? trus ntar kamu duduk di bis sama aku yaaa.. jangan sama Nata mulu lahh” paksa Chaca..
“Iya Cha,, ga usa masang tampang melas gitu dong.. hahahaha”
“Uhhh…. Sialan lo..”
Mereka berdua akhirnya ikut ribut membicarakan tentang barang bawaan mereka masing-masing.

Hari yang ditunggu pun tiba, waktunya bagi para siswa kelas 12 untuk berangkat ke Jakarta. Satu jam sebelum berangkat mereka telah berkumpul. Meskipun begitu masih saja ada siswa yang terlambat datang. Para orang tua berkumpul di depan untuk mengantar anak-anak mereka.
Mimi berpamitan dengan papa-nya, tiba-tiba Nata lewat dan papa Mimi menyapa
“ Satu bis sama Mimi ? “
“ Iya om “ Jawab Nata sambil tertawa geli..
“ Ya udah, hati-hati ya, tolong jagain dia “
“ Pastiii om, kita berangkat dulu “
“ Daaa papa “ jawab Mimi sambil melangkah pergi kearah bis
Bis pun akhirnya berangkat. Mimi duduk dengan Chaca dan Nata duduk di bagian paling belakang bersama teman laki-lakinya yang lain..

Setelah menempuh pejalanan seharian di bus, akhirnya mereka sampai di hotel tempat mereka menginap. Nata membantu membawakan barang bawaan Mimi yang cukup banyak. Setelah semua mendapat kamar, aktifitas berlanjut ke tempat-tempat wisata seperti sea world, dufan, TMII, dan lainnya. Aktifitas berlangsung selama 3 hari.
Selama itu pula, Nata dan Mimi selalu bersama, dimana ada Nata pasti ada Mimi dan sebaliknya.
Selama di dufan Nata sangat cemas terhadap keadaan Mimi. Makhlum saja, semua arena permainan di sana sangat extreme, sedangkan Mimi phobia pada ketinggian.
Saat naik Niagara-gara saja Mimi mulai mual dan pusing.
“Kamu ga apa-apa chan ? kalo ga kuat ga usah dipaksain naik.. aku temenin kok”
“engga kok Ai, kamu mau naik roller coaster kan ? aku ikut yaaa” jawab Mimi ceria, ia tak mau melihat pacarnya cemas
Akhirnya mereka berdua dan teman-temannya naik roller coaster, seusai memainkannya Mimi merasa semakin pusing dan Nata juga merasakan hal yang sama. Akhirnya mereka berdua memutuskan berjalan-jalan menikmati pemandangan sekitar.

Seminggu di Jakarta memang menyenangkan bagi para siswa, namun kecerian mereka musnah setelah Kepala sekolah mengumumkan bahwa besok sudah dimulai try out pertama.
Tryout pun di mulai, mereka menjalani tryout dengan lancar. Sampai akhirnya di hari ke-3 saat ujian matematika berakhir Nata menghampiri Mimi.
“Gimana tadi chan ? bisa ngga ?”
“Bisa kok..” jawab Mimi setengah yakin, karena semalam ia hanya belajar separuh bab.
“ Ai, itu kertas buram kamu kok kosong ? hayoo nyontek ya tadii”
Tiba-tiba Nata menyodorkan kertas buram itu kepada Mimi.
“Baca deh Chan”
“See the sun was bright
And I feel your love in it
Hear the bird sing a beautiful love song
And I feel your peaceness
You’re unchangeable in my heart
No matter what they said
You’ll always be my sweetest one”

“Upss.. Keren banget sayang.. sempet-sempetnya ya kamu bikin kaya gini” jawab Mimi senang sambil menempelkan kertas itu di dadanya.
“Habis, tadi soalnya bikin pusing, jadi males ngerjain trus pas liad kamu jadi terinspirasi bikin ginian deh.. “
Setidaknya Mimi yang tadinya bermuka kusut karena soal tryout yang susah sekarang wajahnya merah merona hanya karena sebait puisi dari Nata..

Ting..tong..
Ting..tong..
Suara bell rumah Mimi yang nyaring membuat Mimi yang sedang asyik berdandan kaget. Hari ini ia akan pergi untuk dinner bersama Nata.
“Mbokkkk.. bukain pintunya dong.. bilangin Nata suruh nunggu bentar yaa”
“Beres Non” jawab mbok Ina lantang,

Setelah selesai berdandan, Mimi pun turun menyusuri tangga rumahnya dengan High Heels setinggi 3 cm, rambut yang diurai panjang dan dress batik, ia terlihat sangat anggun malam itu.
Nata datang menghampirinya dan berkata : “Chan, aku ke toilet dulu ya.. tadi minumnya tumpah.. “
Mimi tadinya berharap bahwa Nata akan memuji penampilannya malam itu, ternyata malah pamit ke toilet..
Mimi tampak kesal, tapi setelah beberapa langkah Nata melangkah ia berkata “You’re so beautiful tonight”
Mimi hanya membalas dengan senyuman, wajahnya merona seketika..
Sambil menunggu Nata, Mimi yang sibuk mengotak-atik handphone Nata tiba-tiba syok setelah melihat inbox yang berisi pesan singkat dari seorang cewe. Cewe yang sama seperti yang ia lihat di bekas chat Nata bersama cewe itu beberapa minggu yang lalu.
Mimi langsung menaruh handphone itu kembali ke atas meja.
Tak lama kemudian datanglah Nata, dan berangkatlah mereka untuk dinner. Selama perjalanan Mimi diam tanpa kata. Nata kebingungan melihat pacarnya yang terlihat bête.
“Kamu kenapa Chan? Sakid ?”
Mimi hanya menggelengkan kepala dengan tatapan lurus kedepan.
Melihat Mimi yang seperti itu, Nata tetap sabar dan berusaha bersikap normal.

Semenjak kejadian kemarin, Mimi menjadi uring-uringan dan malas untuk bertemu Nata.
Mimi memang tipe cewe yang manja, tertutup, dan CEMBURUAN ..
Jangankan melihat satu message dari cewe lain di inbox Nata, melihat Nata chatting atau WTW dengan cewe lain saja sudah membuat Mimi naik darah..

Seiring berjalannya waktu, uring-uringan Mimi semakin menjadi-jadi. Mereka berdua jadi sering bertengkar dan akhirnya di suatu malam kata-kata “Pertemanan” menjadi akhir dari kisah yang telah mereka buat. Kini semua tinggal kenangan.
Keesokan harinya setelah putus, terlihat kantung mata Mimi menghitam. Kali ini bukan karena ia keasyikan chatting dengan gebetannya. Tapi karena ia menangis semalaman, semalaman ia menulis di buku hariannya, Ai Chan Love Book. Buku yang setiap lembarnya ia tulis dengan penuh cinta dan harapan.
Ia segera bangun dari tidurnya, dan mengambil Ai Chan Love Book dari laci meja belajarnya. Dibawanya buku itu ke halaman belakang rumahnya..
“Tadinya, aku mau ngasih buku ini buat kamu..”
“Aku harap buku ini bisa jadi kenang-kenangan buat kamu pas kita ga satu sekolah ntar”
“But, Now, what should I do ?”
“Haruskah aku nyimpen buku ini..”teriak Mimi sambil meneteskan air matanya di depan kobaran api..
“ENGGAKKKK, JANGANN” tiba-tiba suara khas itu datang lagi.. yap suara Neyna..
“Jangan Miii… aku tau buku itu bukan sembarang buku..”
“Jadi plisss jangan bakar buku itu” katanya.
“Ney.. ?” sahut Mimi
“Ya Mi ?”
“Apa kamu mau nyimpen buku ini ?”
“BISAA, aku bisa kok Mi.. aku seneng banget Mi kalo kamu percayain buku ini buat aku.. makasi ya Mi, aku janji bakal jagain Ai Chan Love Book baik-baik”

“Makasii ya Ney, aku ga salah pilih orang.. tapi pliss, aku tau kamu deket sama Nata, tapi jangan sampai Nata tau isi buku ini”
“Iya Mi, aku janji”

Semenjak putus dengan Nata, Mimi merasa sangat bersalah. Ia merasa bahwa semua yang telah terjadi adalah akibat dari ulahnya. Seharusnya ia bisa jujur tentang sikapnya kepada Nata. Namun semua telah terjadi. Ia merasa kehilangan separuh dari jiwanya saat Nata meninggalkannya. “Seandainya semua bisa terulang kembali” serunya dalam hati.

Ujian Akhir Nasional telah berlalu, kini murid kelas 12 tak punya tanggungan lagi.. Kebanyakan dari mereka mempersiapkan diri untuk acara Prom Nite.
Nata sibuk berlatih band sedangkan Mimi, ia sama sekali tidak mempersiapkan apa-apa untuk malam prom nite. Untuk datang saja ia merasa malas, karena ia pikir bahwa ia akan bertemu lagi dengan Nata dan itu akan membuatnya sulit untuk melupakan Nata. Acara Prom Nite diselenggarakan bersamaan dengan hari ulang tahunnya. Kalaupun Mimi mengadakan pesta pasti hanya beberapa dari teman-temannya yang datang.
“Mi, bagus yang mana nih ? Ungu apa coklat ?”
“Cantik kok Cha” jawab Mimi ngelantur
“Ihhh,, apaan sih Mi kok cantik.. Ga nyambung deh.. Kamu kenapa lagi sih?”
“Ga tau deh Cha, kayanya aku ga bakal dateng ke acara Prom Nite deh” jawabnya lesu
“Tenang Mi, Nata ga bakal dateng kok.. Minggu depan dia uda berangkat ke Ausie”
“Ausie ? kok kamu tau ?”
“Dia ga pamit ke kamu ? Baca deh smsnya”

“ Cha, aku lusa dah berangkat ke Ausie
Salam buat Mimi ya, aku juga uda siapin kado buat Ultahnya
Jagain dia ya, aku masih sayang sama dia Cha”

Tanpa disadari air mata Mimi menetes, Chaca merangkul sahabatnya itu untuk memberikan semangat.

Tiap sore Nata berlatih Band untuk mempersiapkan penampilannya di acara Prom Nite. Kebetulan ia satu group dengan Neyna, dan tiba-tiba Neyna mengeluarkan buku AiChan Love Book. Mungkin Neyna telah melanggar janjinya pada Mimi, namun semua itu ia lakukan karena ia tahu bahwa Mimi masih sayang kepada Nata, begitu juga sebaliknya.
Ia menyodorkan halaman pertama dari buku tersebut kepada Nata. Disitu tertuliskan rasa syukur Mimi karena telah bertemu dengan Nata, seseorang yang sangat mengerti dirinya.
“Baca deh Ta” pinta Neyna
Setelah membaca halaman pertama buku itu, mata Nata memerah. Ia mencoba menahan air matanya yang ingin jatuh. Ia tak menyangka bahwa Mimi begitu tulus menyayanginya.

Hari ulang tahun Mimi akhirnya tiba, jam menunjukan pukul 24.00, handphone Mimi berbunyi. Sekitar 30an sms ia terima sebagai ucapan ulang tahun dari teman-temannya. Mimi hanya cuek menanggapinya bahkan ia mengnonaktifkan handphonenya agar ia bisa tertidur pulas.
Pagi pun datang, suara ketukan pintu kamar Mimi membangunkannya.
Tok..tok..tok..tok..
“Sayang, Happy Birthday yaaa!!!” Mamanya memberi ucapan di pagi hari.
Dihadapannya berdiri Mama, Papa, dan adiknya sambil membawa kue tart dan sebuah kado.
Mimi langsung meniup lilin di kue tart itu dan mencium kedua orang tua beserta adiknya.
“Oh iya, ini ada kado sayang, ga tau dari siapa. Tadi pagi si mbok yang nemuin di depan pintu” kata Mamanya sambil menyodorkan kado tersebut..
“Kita keluar dulu ya sayang”
Setelah ia berada sendiri di dalam kamar, Ia membuka kado tersebut.
Kado yang dibungkus dengan kotak warna pink dan berpita ungu. Dibukanya tutup kado tersebut, dan diambilnya secarik kertas bertuliskan

Happy Bithday, WUATB 
Aku harap kamu dateng ntar malem,
Pake gaun ini

Nata

Dilihatnya gaun indah berwarna Ungu muda berada dalam kotak tersebut. Mimi langsung mencobanya, dan ia terlihat cantik mengenakan gaun tersebut dengan rambut yang terurai panjang. Namun, ia dilema apa ia harus datang nanti malam.

Jarum jam menunjukan di angka 7, tapi Mimi masih belum bersiap-siap. Ia berbaring di atas kasur sambil mendengarkan lagu di ipod kesayangannya.
Handphonenya berdering berkali-kali namun tak satupun ia tanggapi.
Tiba-tiba lagu Secondhand Serenade – Broken terputar, ia teringat pada Nata. Alunan lagu itu membuat semua ingatannya pada Nata terulang. Tanpa pikir panjang Mimi langsung ganti baju dan mengenakan gaun pemberian Nata, dengan sedikit polesan bedak dan lipgloss warna bibir ia segera berangkat ke acara Prom Nite.

Dalam perjalanan, Mimi terjebak macet sehingga ia harus menunggu lama. Jam 22.00 ia baru sampai di lokasi Prom Nite. Gedung itu tampak sepi, ia menyusuri lorong gedung tersebut sampai akhirnya di halaman gedung itu tampak lilin-lilin yang menyala membentuk sebuah jalan. Mimi mengikuti alur lilin tersebut. Sampai akhirnya, lilin yang paling akhir membawanya pada suatu tempat. Aula itu begitu gelap, seketika itu juga lampu sorot mengarah kepadanya. Lampu-lampu mulai bernyala dan suara nyanyian “Happy Birthday Mimi” memecahkan keheningan malam itu. Semua terasa seperti mimpi bagi Mimi. Ia sangat terharu, disana berdiri seluruh teman-temannya dan tak lupa Chaca berdiri ditengah sambil membawakan kue ulang tahun. Chaca menghampiri Mimi dan Mimi meniup lilin-lilin tersebut dengan penuh haru.
“Cha,, can you tell me ,all about today ? katanya hari ini Prom Nite tapi kok malah jadi surprise party gini ? trus gaun ini ? katanya Nata uda berangkat ? aku bingung Cha.” tanya Mimi bingung
“Sebenernya gini, emang bener hari ini Prom Nite. Tapiii” belum selesai Chaca menjelaskan tiba-tiba Nata muncul dihadapan Mimi dan melanjutkan penjelasan Chaca.
“Tapi aku minta sedikit waktu dari acara Prom Nite buat ngasih surprise party ke kamu. Dan temen-temen semua ga ada yang keberatan. Dan masalah keberangkatanku, emang harusnya tadi siang, tapi pesawatnya di delay besok siang aku berangkat. Kalau masalah gaun itu, sebenernya aku tadi malem jam 12 ke rumah kamu, aku mau ngetok pintu tapi
takut orang tua kamu keganggu, aku telfon kamu ga aktif nomer kamu. Akhirnya aku taruh di depan pintu rumah kamu.” Jawabnya panjang lebar, kini semua pertanyaan dalam diri Mimi terjawab sudah.
Nata mendekat ke arah Mimi, ia menggandengnya dan mengajaknya keluar gedung. Diajaknya Mimi kehalaman belakang gedung. Disana suasana begitu romantis. Lampion-lampion tergantung indah. Lilin-lilin menyala di pinggir-pinggir jalan setapak. Semua terlihat begitu sempurna. Jantung Mimi berdetak begitu kencang saat Nata menggenggam tangannya dan menatap matanya.
“Aku udah tau semuanya Mi, aku uda baca AiChan Love Book.”
Mimi terdiam kaget darimana Nata bisa tau buku itu. Suasana tampak hening.
“Besok aku udah berangkat, aku ga punya banyak waktu”
Suasana kembali hening.
“Kamu mau balikan lagi sama aku Mi ?”
“Tapi aku engga minta kamu jawab sekarang, aku tau kamu masih syok. Aku tunggu kapanpun kamu mau jawab Mi”
Nata melangkah pergi dari hadapan Mimi. Tiba-tiba Mimi berkata dan menghentikan langkah Nata.
“Nat ! Jangan pergi lagi.. Aku mau balikan sama kamu” kata Mimi membuat Nata tak percaya.
Mendengar jawaban Mimi, Nata merasa sangat bahagia. Begitu juga Mimi, ia merasa seperti telah menemukan soulmatenya yang hilang. Sinar-sinar dari lampion dan lilin menjadi saksi kebahagiaan mereka malam itu. Mereka berdua kembali ke Aula dan sahabat-sahabat mereka menyambut dengan senyuman. Alunan musik klasik mengiringi kebahagiaan mereka. Nata dan Mimi menuju ke lantai dansa, mereka berdua berdansa menikmati malam yang bahagia itu.


diambil dari note fb'a salsa dengan judul

18 ciri, dia mencintai anda setulus hatinyaa.. (part 2)*

yang aku copy ini cuma tindakan yang emang bener2 aku banget :)

- Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa memberikan alasan mengapa, ia mencintaimu. Dia hanya tahu, dimata dia, kamulah satu satunya… itu alesannya kenapa aku paling ga suka kalo ada orang tanya ke aku "kenapa km mau sama dia? padahal dia jelek" aku paling ga bisa jawab deh..
- Seseorang yang mencintai kamu, akan marah-marah atau mengeluh jika kamu tidak membalas pesannya atau telp-nya, karena ia peduli dan ia tidak ingin sesuatu terjadi ke kamu… masih inget banget kejadian hari sabtu, yah aku marah di sekolah sama mantanku, dia JANJI mau telfon tp nyatanya lupaaaaaaaa.. OMG
- Seseorang yang mencintai kamu, tidak mau berkata Aku mencintaimu dengan mudah, karena segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk menunjukkan bahwa ia siap mencintaimu, tetapi hanya ia yg akan mengatakan kata “I LOVE YOU” pada situasi yang spesial, karena ia tidak mau kamu salah mengerti, dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai dirimu… itu alesannya kenapa aku jarang ngomong Ilove you secara langsung ke pacar.. karna kalo kita uda biasa ngungkapin kata2 IloveU, kata2 itu jadi gada maknanya lagi..
- Seseorang yang mencintaimu, akan selalu menyimpan semua benda - benda yang telah kamu berikan, bahkan kertas kecil bertuliskan ‘I LOVE YOU’ ada didalam dompetnya… itu kenapa, label harga kaos couple pun aku simpen.. apalagi puisi2nya..
- Seseorang yang mencintai kamu, akan selalu berusaha membuat mu tersenyum dan tertawa walau terkadang caranya membingungkanmu… no reason for it.. i have done.. but i look so dumb :(
- Seseorang yang mencintaimu, akan rela melepaskanmu pergi bila bersamanya kamu tidak bahagia dan ia akan ikut bahagia walau kamu yang dicintainya bahagia bersama orang lain… yayaya.. walau akhirnya terasa kecewa.. ditambah kita gatau alesan kenapa dia harus pergi :(

everlasting

2 komentar:

  1. wihhh nama gue masuk :p

    por , blogku kan ganti address
    followers ilang semua ..
    follow ya por .. addressnya kan
    udah aku DM in di twitter por
    difratianeya.blogspot.com

    go follow go follow !
    maksa dikit :D

    BalasHapus